blog-indonesia.com

VIDEO: Seribu Pesona Kutub Utara

Kamis, 09 Juni 2011


Dalam video "The Arctic Light", Sorgjerd menggunakan teknik time-lapse.
Kamis, 9 Juni 2011
Pesona Kutub Utara dalam karya Terje Sorgjerd (vimeo.com/terjes)

VIVAnews - Fotografer Norwegia, Terje Sorgjerd, berhasil mengabadikan pesona panorama Kutub Utara. Dalam karya video yang diberi judul "The Arctic Light", Sorgjerd mengambil keindahan Kutub Utara dari kepulauan Lofoten, Norwegia.

Sorgjerd membuat "The Arctic Light" menggunakan teknik fotografi time-lapse. Ini merupakan teknik sinematografi yang menggunakan sekumpulan foto yang diambil dengan periode teratur. Biasanya teknik ini dilakukan untuk menggambarkan proses, pergerakan, atau perubahan suatu objek, kemudian dilakukan penambahan kecepatan dalam proses editingnya.

Dalam video Sorgjerd ini, keindahan Kutub Utara pun terlihat bergerak menarik, misalnya dalam proses dari malam menuju pagi. Gradasi gelap menuju terang digambarkan begitu 'hidup' dalam video Sorgjerd.

Selain itu, Sorgjerd pun berhasil mensinkronisasikan keindahan obyek dinamis dengan obyek statis dalam karyanya. Sehingga awan ataupun sungai terlihat bergerak menarik diantara kedamaian lanskap Kutub Utara.

Penasaran? Lihat videonya di tautan ini.

Sorgjerd selama ini memang terlihat konsisten menggambarkan keindahan lanskap. Sebelumnya, Sorgjerd menangkap keindahan Aurora Borealis dalam "The Aurora", dan keindahan pergerakan benda langit dalam "The Mountain". (umi)

• VIVAnews
»»  READMORE...

Hujan Salju Turun di Musim Panas



Penyebabnya adalah karena udara panas dari permukaan bertemu udara dingin dari atmosfir.
Kamis, 9 Juni 2011,
Mauna Kea, gunung berapi di Hawaii yang diselimuti salju di musim panas. (lifeslittlemysteries.com)

VIVAnews - Orang mungkin bertanya-tanya. Bagaimana di akhir musim semi menjelang musim panas, di kawasan tropik bisa turun hujan salju? Ternyata itu bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi.

Sebagai contoh, menurut sejumlah pakar, hujan salju bulan Juni di Mauna Kea, salah satu gunung yang ada di kepulauan Hawaii merupakan hal yang sangat langka. Namun bukanlah tidak dimungkinkan. Namun demikian, hujan salju yang terjadi di minggu pertama Juni 2011 ini merupakan yang pertama dalam waktu sekitar 30 tahun terakhir.

“Badai salju terkait dengan udara dingin dari atmosfir atas yang turun ke ketinggian menengah,” kata Steven Businger, Chief Meteorologist dari Storm Evolution and Energetics Research, University of Hawaii Manoa, seperti dikutip dari Life’s Little Mysteries, 9 Juni 2011.

Saat daratan menjadi panas karena disinari matahari, udara di permukaan mulai naik. Saat udara hangat tersebut bertemu dengan udara dingin di bagian atas atmosfir, maka muncul badai petir dan salju. “Ini biasa terjadi, tetapi biasanya di musim dingin, bukan musim panas,” kata Businger.

Menurut Businger, alasan mengapa salju turun di musim panas sendiri adalah karena tingginya permukaan tanah di puncak gunung Mauna Kea. “Perlu diingat, tinggi Mauna Kea mendekati 4.200 meter. Jadi, temperatur di puncak itu umumnya sangat dingin sepanjang tahun,” ucapnya.

Businger berpendapat, berhubung temperatur harian di puncak gunung itu antara April sampai November berkisar -17 sampai 15 derajat Celcius, turunnya salju di musim semi dan musim panas termasuk hal yang relatif normal.

Adapun ketebalan salju yang menyelimuti puncak gunung Mauna Kea, salah satu gunung berapi di Hawaii mencapai sekitar 15 sentimeter. “Salju menyelimuti kawasan yang cukup luas, namun umumnya kawasan yang berada di ketinggian di atas 3.600 meter,” kata Ryan Lyman, klimatolog yang bertugas di Mauna Kea Weather Center. (umi)

• VIVAnews
»»  READMORE...

Tawaran Chatting Integratif Ala Me-Chat


Sejauh ini, Me-Chat juga telah menggandeng beberapa produsen ponsel untuk bekerja sama.
Kamis, 9 Juni 2011,
Sejauh ini, Me-Chat juga telah menggandeng beberapa produsen ponsel untuk bekerja sama. Aksesnya juga jauh lebih cepat karena tidak membutuhkan koneksi internet ke luar negeri. (blog.dk.sg)

VIVAnews - Salah satu pengembang mobile application Maxitech memberikan terobosan baru bagi pecinta dunia chatting di tanah air dengan program aplikasi Me-Chat.

Bila selama ini komunikasi tulis dunia maya itu terpatok antara sesama pengguna seperti BlackBerry dengan BlackBerry, atau Android dengan Android, Me-Chat menawarkan aplikasi yang terintegrasi dengan kecepatan akses yang lebih baik karena servernya ada di Indonesia.

“Aplikasi ini tidak hanya mengirim pesan teks, gambar dan suara tapi dapat langsung terhubung dengan Facebook dan Twitter untuk mengunggah foto dan update status,” kata Antonius Susanto, General Manager PT Max Tnteractive Technologies, di Jakarta, 9 Juni 2011.

Sejauh ini, Me-Chat juga telah menggandeng beberapa produsen ponsel untuk bekerja sama. Beberapa di antaranya adalah Alcatel, Asiafone, CSL Blueberry, Gnet, Gstar, HT Mobile, iLexus, Isis, IT Mobile, Ktouch, Lenovo, Micxon, MITO, Skybee, SPC, Sunberry, Venera, Virtuv, dan Vodastar.

Me-Chat sendiri dirancang untuk bersifat multi platform. Selain fitur chatting, ada pula fitur sharing, dan penerjemah, dan email. Dengan Me-Share, pengguna bisa berbagi gambar dan suara. Lewat Me-Translator, pengguna bisa membuat terjemahan antar lima bahasa.

Selain itu, alasan akses aplikasi ini cukup cepat adalah karena mereka tidak membutuhkan akses internet ke luar negeri, melainkan cukup hingga di Jakarta saja. Namun begitu, sasaran mereka sebenarnya tidak hanya vendor lokal tetapi semua vendor yang ingin menggunakan Me-Chat.

“Kami menargetkan sekitar 500 ribu hingga satu juta pengguna pada tahun ini dan untuk penggunaan aplikasi, masing-masing pengguna dikenakan tarif Rp1.000 perhari atau Rp6.000 per minggu. Kami memastikan setiap operator beban biayanya sama sebesar Rp1.000,” ucap Antonius. (umi)

• VIVAnews
»»  READMORE...

FOTO: Danau Terbesar di Timur Tengah Sekarat

Selasa, 07 Juni 2011


Kebijakan irigasi yang salah mengubah danau itu menjadi gurun garam.

Danau Oroumieh di Iran mengering. (AP Photo/Vahid Salemi)

VIVAnews - Namanya Oroumieh. Danau air asin terbesar di Timur Tengah itu terletak di negeri para Mullah, Iran.

Dengan luas sekitar 5.200 km persegi, Danau Oroumieh selama ini terkenal sebagai tempat bermigrasinya burung-burung flamingo, pelikan dan burung camar.

Oroumieh pun selama berabad-abad terkenal dengan kebun apel, anggur, kenari, buah badam (almond), bakung, kentang, dan minuman herbal aromatik.

Namun, itu semua agaknya tinggal kenangan. Musim kemarau, kebijakan irigasi yang salah, pembangunan, serta pembendungan sungai-sungai yang menyuplai air ke danau itu, mengubah danau ketiga terbesar di dunia itu, kini menjadi gurun garam raksasa nan gersang.

Airnya kini menyusut hingga 60 persen. Kedalaman air paling tinggi hanya 2 m. Selanjutnya bisa ditebak. Danau kini tengah sekarat, dan diperkirakan bisa musnah dalam beberapa tahun ke depan. Lihat foto-fotonya di sini.

»»  READMORE...

16 Juni Gerhana Bulan Total Terlama Tahun Ini


Secara teoritis, potensi pelepasan energi dalam perut bumi berada di titik maksimum.

Gerhana bulan (AP Photo/Seth Wenig)

VIVAnews - 16 Juni 2011 mendatang Indonesia akan mengalami gerhana bulan total terlama untuk tahun ini.

"Gerhana bulan total nanti akan terjadi sekitar 1,5 jam," kata Thomas Djamaluddin, profesor riset bidang astronomi dan astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional kepada VIVAnews melalui sambungan telepon, Selasa 7 Juni 2011.

Total durasi gerhana, dari mulai gerhana bulan sebagian awal sampai akhir, kata Djamal, diperkirakan berlangsung selama 3 jam 20 menit, yakni dari pukul 01.22 WIB - 05.02 WIB. Durasi itu, Djamal menambahkan, lebih panjang dari gerhana bulan total yang juga akan terjadi pada 10 Desember 2011 mendatang.

Dibandingkan dengan gerhana bulan Desember nanti, gerhana 16 Mei ini juga memiliki peluang lebih besar untuk bisa dinikmati dengan mata telanjang, mengingat saat ini memasuki musim kemarau. "Gerhana bulan Desember nanti relatif lebih sulit diprediksi, karena berada di musim hujan," kata dia.

Djamal juga mengungkapkan, ini kesempatan bagi masyarakat untuk mengetahui kualitas lapisan atmosfer bagian atas (lapisan stratosfer yang berada di ketinggian di atas 5.000 meter dari permukaan bumi) yang mungkin selama ini 'dicemari' oleh akumulasi debu-debu vulkanik.

Pasalnya, debu-debu vulkanik yang sampai di lapisan atmosfer bagian atas, bisa bertahan hingga bertahun-tahun. Contohnya, letusan Gunung Pinatubo yang terjadi pada 1991 dan memakan ratusan korban jiwa, debu vulkaniknya bertahan hingga dua tahun.

Menurut Djamal, kualitas atmosfer itu bisa diukur dengan melihat kecerahan warna garis antara bayangan bumi dengan cahaya bulan. Bila warna cahaya bulan terlihat cerah dan tegas, maka kualitas atmosfer lebih baik. Tapi bila warnanya lebih gelap, maka kualitas atmosfer lebih buruk.

Djamal memisalkan, setelah letusan Gunung Tambora pada 1815 yang menewaskan sekitar 100 ribu jiwa, atmosfer lapisan bumi saat itu tertutup debu vulkanik sampai beberapa waktu sehingga saat gerhana bulan, garis antara bayangan bumi dengan cahaya bulan berwarna gelap dan baur.

Graphic of a lunar eclipse

Selain itu, Djamal juga menerangkan, ketika gerhana bulan total terjadi, maka bulan, bumi, dan matahari berada dalam satu garis dan secara teoritis potensi pelepasan energi tektonik atau vulkanik berada di titik maksimum. Sebab, saat itu gaya tarik yang dialami oleh bumi melebihi gaya tarik di waktu-waktu pasang biasa pada tiap awal dan tengah bulan.

"Secara teori peluang pelepasan energi di waktu itu berada di kondisi maksimum. Namun, kita tidak bisa memastikan kapan energi tersebut benar-benar dilepaskan sehingga bisa terjadi gempa atau letusan gunung berapi," kata Djamal.

Oleh karenanya, kata Djamal, sebaiknya kita tak terlalu mencemaskan hal itu. Sebaliknya menurut Djamal, ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk menyaksikan gerhana bulan dengan lebih baik. "Kita bisa bangun lebih awal, melakukan salat gerhana, dan menyaksikan gerhana bulan yang relatif cukup panjang." (umi)

»»  READMORE...

VIDEO: Robot Mahir Atraksi Sirkus Bola

Robot karya sejumlah mahasiswa Program Master di Universitas Teknik Ceko di Praha.
Rabu, 8 Juni 2011,
Robot Pemain Bola (dok. CNN)

VIVAnews - Sebuah robot karya sejumlah mahasiswa Program Master di Universitas Teknik Ceko di Praha sanggup melakukan atraksi sirkus bola.

Dengan menggunakan 'dua tangan', robot yang dicoba dengan menggunakan lima bola kecil itu dengan lincah melempar bola dan mampu menangkap kembali dengan tepat. Tonton: videonya di sini.

»»  READMORE...

Terungkap, Cara Penguin Selamat dari Beku


Penguin bergerak di dalam kerumunan.
Rabu, 8 Juni 2011
Penguin bergerak di dalam kerumunan menggunakan cara yang sama dengan cara suara dihantarkan melalui cairan. Hanya saja, dengan pergerakan yang lebih lambat. (lifeslittlemysteries.com)

VIVAnews - Bagi penguin yang berusaha agar mereka dapat bertahan dalam cuaca ekstrim di kutub selatan, berjubel berdesakan merupakan masalah hidup atau mati. Burung-burung dalam koloni tersebut saling berkumpul secara rapat, saking rapatnya hingga pergerakan individu tak dimungkinkan.

Pergerakan kolektif merupakan satu-satunya pergerakan yang bisa dilakukan. Dan penguin yang berdiri di pinggir kerumunan akan mati kedinginan jika mereka tidak secara terus menerus bergerak ke arah tengah kerumunan.

Namun, bagaimana reorganisasi kolektif yang secara konstan berlangsung itu terjadi? Bagaimana jutaan pergerakan dari sebuah koloni berlangsung secara terus menerus tanpa saling tabrak berantakan? Ternyata, rahasianya ada di fisika.

Penguin bergerak di dalam kerumunan menggunakan cara yang sama dengan cara suara dihantarkan melalui cairan. Hanya saja, dengan pergerakan yang lebih lambat.

“Setiap 30 sampai 60 detik, seluruh penguin mengambil satu langkah kecil yang gerakannya tampak seperti gelombang dalam seluruh kerumunan tersebut,” kata Daniel Zitterbart, peneliti dari University of Erlangen-Nuremberg, Jerman, seperti dikutip dari Life’s Little Mysteries, 7 Juni 2011.

Pada laporannya yang dipublikasikan di jurnal Plos ONE, Zitterbart dan rekan-rekannya menyebutkan, saat diteliti, seluruh penguin mengambil langkah antara 5 sampai 10 sentimeter namun dengan cara yang sangat terkoordinasi.

“Sejalan dengan waktu, pergerakan-pergerakan kecil ini mengarah ke reorganisasi besar-besaran di dalam kerumunan penguin tersebut,” ucap Zitterbart.

Serupa dengan pergerakan suara di dalam zat cair, sebut para Zitterbart, setiap individu penguin tidak mengubah posisinya terhadap tetangga mereka. “Penguin juga tidak memaksa diri mereka masuk atau keluar dari kerumunan,” sebutnya.

Peneliti menyebutkan, penguin jauh lebih baik dibanding manusia dalam melakukan ‘pergerakan teratur’ seperti itu. Umumnya, manusia jika dikumpulkan sebanyak dan sepadat itu malah saling bertabrakan dan berdesakan.

“Bagaimana pergerakan ‘bergelombang’ ini sangat tidak terkoordinasi dan berbahaya di dalam kerumunan manusia tetapi tidak demikian dengan penguin tetaplah menjadi sebuah misteri,” ucap Zitterbart. (eh)

»»  READMORE...